Langsung ke konten utama

Menilai Orang Lain

Ada cerita yang berkisah tentang bagaimana kita sering salah menilai orang lain. Menilai hanya dari kekuatan, kekayaan, good looking dan hal-hal lainnya. 

Seekor anak anjing yang kecil mungil sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kata kuda itu : "Kamu pasti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya", ujarnya dengan sinis.

Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu dia mendengar seekor sapi di kandang sebelah berkata : "Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab nyonya di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini", dengan nada mencemooh.

Teriak seekor domba : "Hai sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya, saya memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu, kayanya kamu memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini."

Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam percakapan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia telah mengenyahkan tikus-tikus pengerat dari ladang itu. Semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah mahluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.

Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan lagi.....

Ada seekor anjing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah si anjing kecil itu. "Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, sayalah hewan yang paling tidak berguna disini."

Kata anjing tua itu : "Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Sang Pencipta untuk membawa kegembiraan."

Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh di panas terik matahari, anjing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.

Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, serta berkata : "Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini, kamu sungguh yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini.

.......dan yang paling besar diantaranya adalah kasih........."




sumber: cerita rakyat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat Doa “Angelus”

Ρutra – putri Bunda Maria! Siapa diantara kita yang tidak mengenal doa “Malaikat Tuhan” atau dalam bahasa latin “Angelus Domini”? Setiap kali lonceng Gereja berbunyi ( pukul 06.00; 12.00; 18.00), kita diingatkan untuk berdoa “Malaikat Tuhan”. Doa Malaikat Tuhan tepatnya didoakan pada Masa diluar Paskah, karena Masa Paskah kita mendoakan “Ratu Surga” atau “Regina Caeli”. Apakah lukisan di atas familiar bagi anda ? Lukisan itu dibuat oleh Perancis Jean-Francois Millet pada abad ke-19, menggambarkan dua petani berhenti bekerja sejenak untuk  berdoa angelus. Doa Angelus ini mengajak kita untuk menghormati Bunda Maria dan karya penyelamatan Allah ( Peristiwa inkarnasi [bdk. “Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal diantara kita”) Doa Angelus Maria diberi kabar oleh Malaikat Tuhan, bahwa ia akan mengandung dari Roh Kudus. Salam Maria … Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu. Salam Maria … Sabda sudah menjadi daging, dan tinggal di antara kita. Salam Mar...

Sejarah Penanggalan Masehi (Gregorian)

Paus Gregorius XIII  adalah salah satu Paus termasyhur yang dimiliki Vatikan.  Paus Gregorius XIII  mendirikan universitas di Roma, Italia. Universitas itu dipimpin oleh iman-imam Jesuit dan memiliki fakultas-fakultas seperti agama, filsafat, dan hukum. Selain itu, universitas ini memberikan kursus-kursus misionaris dan  sejarah  gereja. Paus Gregorius XIII  menyetujui penetapan  sistem kalender  baru yang sebelumnya menggunakan  kalender  Julian. Perubahan kalender ini diusulkan oleh seorang Doktor dari Napoli, Italia yang bernama Aloysius Lilius pada tanggal 24 Februari 1582. Modifikasi dilakukan karena  kalender  Julian dianggap sudah tak akurat lagi. Permulaan musim semi (21 Maret) yang semakin maju mengakibatkan perayaan Paskah tidak tepat. Perbedaan  kalender  baru ini dengan  kalender  Julian  adalah  kalender  Julian berlangsung selama 365,25 hari, sehingga setiap satu m...

SURAT SUCI DARI YESUS PENEBUS DOSA

Demi penyucian tetesan darah Yesus Allah manusia, yang  mengucur di jalan menuju Kalvari Salinan Suci Orasi Yesus ini, aslinya terdapat di makam suci Yesus Penebus manusia di Yerusalem, disemayamkan dalam sebuah peti perak oleh Bapa Suci dan Para Raja dan Ratu iman Kristen. St. Elisabeth Ratu Hungaria dengan St. Mathilda bersama St. Bridget ingin mengetahui kisah sengsara Yesus, mempersembahkan doa-doa khusus dan sungguh-sungguh di mana kemudian Yesus Anak Allah Penyelamat manusia menampakkan diriNya dan menjelaskan kepada para santa ini : Aku Yesus dari Surga hadir di dunia, demi memperbaiki iman manusia. Pada jaman dahulu banyak manusia yang sungguh-sungguh beriman, dan panenan mereka berlimpah-limpah, namun kini sebaliknya, jarang ada manusia yang sungguh-sungguh beriman. Kalau kamu ingin memanen hasil yang berlimpah, janganlah bekerja pada   hari Minggu sebab kamu harus ke Gereja dan berdoa kepada Allah demi   menyesali dosa-dosamu.  Allah B...